Kamis, 20 September 2018

"MANTRA RAHASIA"


Nama : Khaliza Kadina
Kelas : 7-H
SMP Negeri 1 Kota Sukabumi
               
    Langit yang cerah disertai pemandangan sore kala itu membuat Arin,Tissa,Yuna,dan Sesil tertarik untuk menonton pertunjukan sulap di sebuah Pekan Raya yang sangat meriah yang diadakan hanya satu tahun sekali itu. Kali inu mereka memilih untuk menonton sulap karena dirasa lebih menegangkan dan seru dibanding yang lainnya.
    Acarapun dimulai dengan aksi dan para badut serta hewan - hewan yang 'ajaib',semua orang bersorak dengan penampilannya. Lalu pada akhir acara,si pesulap meminta 4 orang untuk menjadi sukarelawan. Arin,Sesil,dan Yuna pun tertarik untuk mencobanya. Akan tetapi,Tissa seakan mengada - ngada serta berpikir buruk dengan ajakannya itu.
  " Aku tidak yakin pesulap itu dapat menghilangkan kita dan kemudian akan mengembalikkan kita ke temlat semula lagi. Bagaimana kalau kita tiba - tiba tersesat,apakah pesulap itu itu masih memedulikan kita?". Ujar Tissa
  " Sudahlah, kamu tak perlu khawatir,lagipula kan para pesulap itu sudah ahli". Jawab Sesil sangat yakin. Tissa hanya tersenyum tipis mendengar jawaban dari Sesil.
    Setelah diyakinkan oleh teman - temannya Tissa pun akhirnya memberanikan diri untum maju kedepan. Mereka diminta untuk masuk kedalam sebuah kotak oleh si Pesulap. Saat mantra di ucapkan,mereka langsung menghilang. Setelah  mereka menghilang dan sorak sorai para penonton sudah agak terhenti akhirnya si Pesulap mengembalikkan mereka lagi. Si Pesulap membuka buku mantra dan dia baru tersadar, bahwa  mantra yang dia ucapkan itu mantra untuk menghilangkan sesuatu ke dimensi lain dan sulit untuk mengembalikannya.
    Saat mereka membuka pintu kotak itu,mereka langsung terkejut dan keheranan,karena bukan penonton yang ada di depannya akan tetapi sebuah kota yang disekelilingnya terdapat para penyihir yang saling berbalas mantra.
  " Tempat apa ini?" Ucap Yuna kebingungan.
  " Sepertinya kita tersesat. " Sambung Sesil.
  " Tersesat? Kenapa kita bisa tersesat? Apakah tidak ada jalan untuk kita dapat keluar dari dunia aneh ini?" Jawab Tissa yang sepertinya mulai panik.
  " Tissa,segala permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Pasti kita bisa keluar dari sini." Arin meyakinkan Tissa.
  "Aku setuju. Jika kita bisa bekerja sama kita pasti temukan jalan keluarnya." Sahut Sesil.
  " Kalian semua salah. Sudah kubilang,kalau kita tidak jadi sukarelawan kita tak akan tersesat seperti ini". Jawab Tissa sambil berlari menjauh daru mereka.
  " Kenapa jadi seperti ini?" Kata Yuna.
  " Aku tidak tahu,Tissa sepertinya sangat marah kepada kita harus segera meminta maaf kepada dia, mari kita cari dia" Ajak Arin.
    Sementara itu Tissa berada di tepi sungai sambil merenung. Tiba - tiba terjadi sebuah longsoran batu yang membuat kaki Tissa tertimpa. Tissa pun meminta pertolongan.
  " Tolooong.. " Tissa berteriak kesakitan.
     Diperjalanan Arin,Yuna,dan Sesil bertemu dengan seorang penyihir.
  " Apakah kalian teman Tissa? Kata penyihir itu sambil menunjuk ke ara mereka.
  " Iya,tapi kenapa anda bisa tahu? " Yuna lalu menjawab
  " Tidak perlu kalian menanyakan itu,teman kalian ada di tepi sungai tak jauh dari sini. Dia terluka. Cepat,bantu dia"
  " Baiklah " seru mereka.
  " Ada satu lagi. Jika kalian ingin keluar dari tempat ini kalian harus memecahkan teka - teki ini,yakni sesuatu yang sangat berharga dan tak ternilai dengan apapun. "
    Penyihir itu seketika hilang. Mereka kebingungan dan masih mempertanyakan petunjuk dari penyihir tersebut. Mereka bergegas pergi ke tepi sungai. Pada saat mereka sampai mereka sangat terkejut. Karena Tissa sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.
  " Tissa, bangun, kamu kuat. Kita akan segera temukan jalannya. " Mereka berusaha menyadarkan Tissa.
    Tissa akhirnya terbangun,dan dia melihat bahwa teman - temannya akan selalu setia disisinya.
  " Terima kasih kawanku, kalian telah menyelamatkanku. Aku baru tersadar,sahabat itu selalu memberikan keyakinan. " Tissa sekarang mempercaya perkataan sahabatnya.
  " Sekarang bagaimana caranya kita keluar dari tempat ini? " Tanya Sesil
  " Hmm.. Kata penyihir itu sesuatu yang sangat berharga dan tak ternilai dengan apapun. Apakah maksud kata - kata itu? " Yuna masih memikirkan itu
   Setelah mendengar ucapan dari Yuna,Arin langsung mensangkutpautkan teka - teki itu dengan kejadian yang dialaminya.
  " Apakah itu sahabat? Benar itu adalah Sahabat. Kita selama ini berjuang bersama dan kalian ini sangat berharga. "
   Tiba - tiba muncul cahaya putih dan menyilaukan. Ternyata kalimat yang diucapkan Arin dapat mengembalikkan mereka semua. Merela terbangun di kotak itu,lalu mereka membuka kembali kotak itu. Mereka melihat bahwa didepan mereka masih banyak penonton yang menunggu dan was - was dengan keadaan mereka .
  " Tissa,kamu berhasil "
  Mereka berpelukan sehingga penonton ikut senang dan terharu.
  " Jadi itu petunjuknya " Yuna tersenyum bahagia. Pesulap acara itu lun langsung meminta maaf . "
  " Maafkan kamu atas kekeliruan ini " ucap seorang pesulap.
  " Justru kami sangat berterima kasih karena dengan adanya kejadian ini persahabat kita jadi makin terjalin. "
   Mereka sangat bahagia sekali karena daoar melewati masalah bersama - sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar