Karya : Salsabila Putri Penesa
Kelas : VII- J
Sekolah : SMPN 1 KOTA SUKABUMI
Pada zaman dahulu, di sebuah kota terpencil.
Kota Hiroshi namanya. Hiduplah seorang gadis miskin yang bernama Ayuri. Ia
hidup sebatang kara karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia saat ia
duduk di kelas 5 SD. Tetapi, walaupun ia miskin ia sangat baik, setiap harinya ia
tidak pernah mengeluh dengan kehidupan yang dijalaninya.
Ayuri selalu bangun pagi untuk mencari kayu bakar yang kemudian akan dijualnya
ke pasar. Perjalanan dari rumah ke pasar cukup jauh. Ia tidak punya uang untuk
naik angkutan umum, dengan tetap semangat walaupun perutnya terasa perih ia
memikul beberapa ikat kayu bakar yang akan ditukarnya dengan beberapa lembar
uang. Uang itu akan dibelikannya dengan sebungkus nasi untuk mengganjal
perutnya.
Seusai perutnya terisi, Ia kembali pulang untuk mengumpulkan kembali kayu bakar
yang akan dijual keesokan harinya. Di tengah-tengah perjalanan ia mendengar
suara seperti ada barang jatuh ke dalam semak-semak. Ia terdiam seketika dan
menghampiri semak itu. Ia melihat benda berkilauan kemudian mengambilnya.
Ternyata benda itu adalah sebuah gramofon emas beserta piringan hitam yang
sudah kusam.
Ayuri merawat gramofon yang sudah kusam itu menjadi seperti baru kembali.
Setelah dibersihkan ia mencoba memasangkan piringan hitam ke gramofon itu.
Jarum pemutar diletakkan di atas piringan hitam lalu terdengar alunan irama
yang sangat merdu sehingga membuat Ayuri mendekatkan telinganya ke lubang suara
gramofon itu. Tiba-tiba seperti ada gaya gravitasi menarik seluruh badannya ke
dalam lubang tersebut.
Dan tiba-tiba ia berada
di sebuh istana megah dan terdengar alunan irama yang sama persis seperti
gramofon miliknya. Ayuri bingung dimana ia berada, kemudian ia bertemu dengan
seorang pengawal dan hendak bertanya “Maaf pak, ini di mana yah? Saya tadi
mendekatkan telinga saya ke gramofon emas yang saya temukan dan tiba-tiba
berada di sini”. Pengawal pun menjawab pertanyaan Ayuri tadi “Selamat Nak! Mari
saya antar ke hadapan sang putri” sambil melakukan salam dewi. Ayuri pun
tertegun kaku jawaban pengawal itu. Tibalah dihadapan sang putri, kemudian
pengawal itu menceritakan kedatangan Ayuri ke istana.
“Akhirnya gramofon emasku
ada yang merawatnya juga. Jadi, saya mempunyai sebuah gramofon emas ajaib yang
sengaja saya jatuhkan ke bumi dan hanya orang yang berhak menerimanya yang
dapat menemukan gramofon ajaib yang dapat mengabulkan semua permintaan kamu.
Kamu hanya harus menari mengikuti alunan irama dan sekarang kembalilah ke rumahmu
dan tutuplah matamu!” ujar sang putri sambil mengelus-elus rambut Ayuri.
Ayuri pun menuruti
perintah sang putri untuk menutup mata. Beberapa detik kemudian Ayuri membuka
matanya. Tiba-tiba ia berada di depan gramofon, ia sedikit kebingungan dan
mencoba menuruti perintah sang putri untuk menari mengikuti alunan iramanya. Dan
Ayuri pun mengajukan satu permintaan untuk meminta makanan dan menyelesaikan
tariannya itu.
Ia terdiam kaku ketika
melihat meja yang sudah dipenuhi makanan lezat. Setelah tahu bahwa garmofon itu
ajaib hidup Ayuri pun berubah drastis dari kehidupan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar