Kamis, 20 September 2018

GRAMOFON EMAS


Karya         : Salsabila Putri Penesa
Kelas          : VII- J
Sekolah      : SMPN 1 KOTA SUKABUMI  

       Pada zaman dahulu, di sebuah kota terpencil. Kota Hiroshi namanya. Hiduplah seorang gadis miskin yang bernama Ayuri. Ia hidup sebatang kara karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia saat ia duduk di kelas 5 SD. Tetapi, walaupun ia miskin ia sangat baik, setiap harinya ia tidak pernah mengeluh dengan kehidupan yang dijalaninya.
          Ayuri selalu bangun pagi untuk mencari kayu bakar yang kemudian akan dijualnya ke pasar. Perjalanan dari rumah ke pasar cukup jauh. Ia tidak punya uang untuk naik angkutan umum, dengan tetap semangat walaupun perutnya terasa perih ia memikul beberapa ikat kayu bakar yang akan ditukarnya dengan beberapa lembar uang. Uang itu akan dibelikannya dengan sebungkus nasi untuk mengganjal perutnya.
          Seusai perutnya terisi, Ia kembali pulang untuk mengumpulkan kembali kayu bakar yang akan dijual keesokan harinya. Di tengah-tengah perjalanan ia mendengar suara seperti ada barang jatuh ke dalam semak-semak. Ia terdiam seketika dan menghampiri semak itu. Ia melihat benda berkilauan kemudian mengambilnya. Ternyata benda itu adalah sebuah gramofon emas beserta piringan hitam yang sudah kusam.
          Ayuri merawat gramofon yang sudah kusam itu menjadi seperti baru kembali. Setelah dibersihkan ia mencoba memasangkan piringan hitam ke gramofon itu. Jarum pemutar diletakkan di atas piringan hitam lalu terdengar alunan irama yang sangat merdu sehingga membuat Ayuri mendekatkan telinganya ke lubang suara gramofon itu. Tiba-tiba seperti ada gaya gravitasi menarik seluruh badannya ke dalam lubang tersebut.
Dan tiba-tiba ia berada di sebuh istana megah dan terdengar alunan irama yang sama persis seperti gramofon miliknya. Ayuri bingung dimana ia berada, kemudian ia bertemu dengan seorang pengawal dan hendak bertanya “Maaf pak, ini di mana yah? Saya tadi mendekatkan telinga saya ke gramofon emas yang saya temukan dan tiba-tiba berada di sini”. Pengawal pun menjawab pertanyaan Ayuri tadi “Selamat Nak! Mari saya antar ke hadapan sang putri” sambil melakukan salam dewi. Ayuri pun tertegun kaku jawaban pengawal itu. Tibalah dihadapan sang putri, kemudian pengawal itu menceritakan kedatangan Ayuri ke istana.
“Akhirnya gramofon emasku ada yang merawatnya juga. Jadi, saya mempunyai sebuah gramofon emas ajaib yang sengaja saya jatuhkan ke bumi dan hanya orang yang berhak menerimanya yang dapat menemukan gramofon ajaib yang dapat mengabulkan semua permintaan kamu. Kamu hanya harus menari mengikuti alunan irama dan sekarang kembalilah ke rumahmu dan tutuplah matamu!” ujar sang putri sambil mengelus-elus rambut Ayuri.
Ayuri pun menuruti perintah sang putri untuk menutup mata. Beberapa detik kemudian Ayuri membuka matanya. Tiba-tiba ia berada di depan gramofon, ia sedikit kebingungan dan mencoba menuruti perintah sang putri untuk menari mengikuti alunan iramanya. Dan Ayuri pun mengajukan satu permintaan untuk meminta makanan dan menyelesaikan tariannya itu.
Ia terdiam kaku ketika melihat meja yang sudah dipenuhi makanan lezat. Setelah tahu bahwa garmofon itu ajaib hidup Ayuri pun berubah drastis dari kehidupan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar