KARYA : LINTANG PURNAMA HARAKITA
KELAS 7 - G
SMP NEGERI 1 KOTA SUKABUMI
Di sebuah desa, hiduplah seorang
ibu dan anak laki laki, dia bernama Ujang. Dia anak yang sangat baik dan
penurut kepada ibunya. Ujang adalah anak yatim yang sudah lama ditinggal oleh
ayahnya. Ibunya yang bekerja sebagai tukang buruh cuci, Ujang selalu dihina
oleh teman-temannya tapi ujang tak pernah membalas perlakuan teman-temannya. Ujang
selalu berpikir kalau teman-temannya hanya bercanda, ujang itu anak periang dan
selalu membantu ibunya.
Setiap pulang sekolah, ujang
selalu pergi ke pasar. Dia di sana bekerja sebagai apa saja yang penting ujang
mendapatkan upah walaupun tak seberapa untuk membantu keuangan keluarganya. Ibunya
pun sudah mulai sakit-sakitan tapi ibunya masih tetap bekerja sebagai buruh
cuci.
Suatu sore ujang bertemu dengan seorang
kakek-kakek yang kelihatannya sangat kehausan. Ujang menghampirinya dan berkata
"kakek mau kemana? Kenapa pergi sendirian?". kakek itu menjawab
"kakek ingin bertemu dengan cucu kakek tapi kakek tidak tahu alamat
rumahnya," kakek sangat kehausan. Ujang pun bergegas mencarikan minum
untuk kakek, lalu Ujang memberikan
segelas air putih yang Ujang dapat dari warga setempat.
Setelah beberapa saat, Ujang diberi beberapa
benih biji buncis oleh Kakek. Kakek itu berkata "nanti, setelah tiba di
rumahmu tanamlah benih buncis ini di belakang rumahmu." Ujang pun menerima
nya dengan senang hati. Setelah itu Ujang pamit pulang karena hari sudah sore.
Setelah berbalik meninggalkan si Kakek itu Ujang pun menoleh ke belakang,
ternyata si kakek itu sudah tidak ada. Ujang pun heran ke mana Kakek itu
perginya.
Setelah sampai di rumah Ujang bercerita pada
ibunya bahwa Ujang bertemu kakek-kakek yang memberi benih buncis, setelah itu
Ujang dan ibunya segera menanam benih buncis itu. Keesokkan hari nya, Ujang biasa
bangun pagi-pagi dan Ujang menoleh ke belakang rumahnya, ternyata ada tumbuhan
aneh menjalar ke angkasa tinggi sekali. Ujang terheran-heran sehingga berteriak
memanggil ibunya, ibunya pun keluar dan menghampiri Ujang "Bu lihatlah
tanaman buncis kita kok aneh ya? Tumbuhnya seperti tembus ke langit,"
Ujang pun penasaran dan Ujang menaiki tumbuhan buncis itu sampai ke atas
langit. sesampainya di atas langit Ujang melihat seperti istana yang didalamnya
terdapat angsa-angsa emas dan angsa itu pun bertelur emas. Ujang pun semakin
heran melihat itu. Lebih herannya lagi, angsa itu bisa bicara "Hai Ujang,
ambilah beberapa telurku, karena kamu adalah anak baik dan berbakti pada orang
tua. Jualah telur itu untuk memenuhi kebutuhan kamu dan ibumu."
Setelah mengambil beberapa telur, Ujang
kembali turun ke tempat tinggal asalnya bersama ibunya. Kemudian, Ujang dan
ibunya pergi ke kota untuk menjual telur emas itu, lalu Ujang membeli semua
kebutuhan yang diperlukan dan kini Ujang tidak hidup dalam kemiskinan. Tetapi Ujang
tidak sombong, dia tetap ingin berbagi apa yang dia miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar