Nama : Shahana Alysia
Kelas : 7 H
Sekolah : SMP Negeri 1 Kota Sukabumi
Sore
hari,Wira duduk di teras sambil membaca album. Katanya album itu sudah ada
sejak tahun 1930, tapi Wira tidak percaya karena dia bingung bagaimana album
itu bisa sampai di keluarganya.Wira merupakan anak keturunan Indonesia-Belanda.
Saat sedang menghayati isi foto kuno, Kak Windi datang dan membuat jantung Wira
seperti mau lepas.
"Diam, Kak. Lagi
asyik nih". Kata Wira.
"Baca album gitu aja kayak baca novel, udah percaya ya". Balas Kak Windi.
" Nggak akan percaya".Kata Wira.
"Ya udah".Balas Kak Windi lalu masuk ke dalam rumah.
"Baca album gitu aja kayak baca novel, udah percaya ya". Balas Kak Windi.
" Nggak akan percaya".Kata Wira.
"Ya udah".Balas Kak Windi lalu masuk ke dalam rumah.
Saat Wira
membuka halaman selanjutnya, terdapat foto Kakek tua dengan pakaian khas
seorang peternak Belanda dan di sampingnya ada tulisan yang menerangkan bahwa
foto itu diambil pada tahun 1905. Tiba-Tiba beberapa saat kemudian, Kakek itu
tersenyum dan Wira ditarik ke dalam buku.
"Arrrggghhh.......Dimana
aku ?". Tanya Wira sambil melihat sekelilingnya yang sudah malam dan
gelap.
Lalu
seorang Kakek tua menghampiri Wira.
"Cuuu.....”.
Kata Kakek itu lirih.
"Loh, itu kan Kakek yang di foto". Batin Wira.
"Mmm.....Ada apa,kek ?". Tanya Wira dengan suara gemetar.
"Temani Kakek di sini". Jawab Kakek itu lalu berusaha menggenggam tangan Wira.
"Loh, itu kan Kakek yang di foto". Batin Wira.
"Mmm.....Ada apa,kek ?". Tanya Wira dengan suara gemetar.
"Temani Kakek di sini". Jawab Kakek itu lalu berusaha menggenggam tangan Wira.
Lalu Wira
berlari kencang ke sebuah rumah yang elegan dan mewah yang membuat hatinya
sedikit lega karena ada seorang gadis kira-kira umurnya sebaya dengan Wira
melambaikan tangannya lalu menghampirinya.
"Kamu baik-baik
saja,kan ?". Tanya gadis itu lalu menyibak rambutnya.
"Aku gak kenapa-kenapa". Jawab Wira.
"Kamu siapa ?". Tanya gadis itu.
"Aku Wira". Jawab Wira.
"Aku Raice". Kata Raice.
"Nama yang bagus".Balas Wira.
"Kamu makhluk halus ya". Kata Raice.
"Kok gitu ?".Tanya Wira.
"Iya, karena hanya aku yang bias melihatmu”. Jawab Raice.
"Hah ?.Apa benar ?". Tanya Wira sambil berusaha menggenggam batu, tapi usahanya tidak berhasil dan ternyata Wira masuk ke album dalam keadaan hanya sebatas roh halus.
"Aku mau tanya, kalau kamu dari mana ?".Tanya Raice.
"Aku dari Jakarta".Jawab Wira.
"Aku dari Batavia,disini".Kata Raice.
" Oh...".Balas Wira.
"Wira,apa itu kota Jakarta ?".Tanya Raice.
"Aku gak kenapa-kenapa". Jawab Wira.
"Kamu siapa ?". Tanya gadis itu.
"Aku Wira". Jawab Wira.
"Aku Raice". Kata Raice.
"Nama yang bagus".Balas Wira.
"Kamu makhluk halus ya". Kata Raice.
"Kok gitu ?".Tanya Wira.
"Iya, karena hanya aku yang bias melihatmu”. Jawab Raice.
"Hah ?.Apa benar ?". Tanya Wira sambil berusaha menggenggam batu, tapi usahanya tidak berhasil dan ternyata Wira masuk ke album dalam keadaan hanya sebatas roh halus.
"Aku mau tanya, kalau kamu dari mana ?".Tanya Raice.
"Aku dari Jakarta".Jawab Wira.
"Aku dari Batavia,disini".Kata Raice.
" Oh...".Balas Wira.
"Wira,apa itu kota Jakarta ?".Tanya Raice.
Tiba-tiba Wira
terkejut.
"Sekarang tahun
berapa ?".Tanya Wira.
"Tahun 1930". Jawab Raice.
"Aku datang dari tahun 2018".Kata Wira.
"Sudah,ayo masuk".Balas Raice lalu mengajaknya Wira masuk ke rumahnya.
"Raice, kamu baik.Coba kalau kamu masih hidup".Batin Wira.
"Tahun 1930". Jawab Raice.
"Aku datang dari tahun 2018".Kata Wira.
"Sudah,ayo masuk".Balas Raice lalu mengajaknya Wira masuk ke rumahnya.
"Raice, kamu baik.Coba kalau kamu masih hidup".Batin Wira.
Lalu Wira diajak Raice
untuk bermain bersamanya dan Jen,boneka beruang kesayangan Raice.
"Kamu suka boneka
beruang ?". Tanya Wira.
"Iya".Jawab Raice.
"Iya".Jawab Raice.
Tiba-tiba tangan Jen
bergerak sendiri.
"Ah....Kenapa
tangan Jen bergerak sendiri ?".Tanya Wira.
"Boneka ini sudah aku isi dengan roh, namanya Jen".Jawab Raice.
"Boneka ini sudah aku isi dengan roh, namanya Jen".Jawab Raice.
Tiba-tiba ada suara
tembakan dari luar dan membuat kaca jendela pecah.
"Raice,berlindung!".Teriak
Kak Grace, kakaknya Raice dari lantai atas.
"Ayo Raice, berlindung di bawah meja".Sambung Wira.
"Ayo Raice, berlindung di bawah meja".Sambung Wira.
Saat berusaha
melindungi diri, Raice tertembak 5 kali dan akhirnya Raice tewas di tempat.
"Raice!".Teriak
Wira lalu mencoba membangunkan Raice.
Lalu Wira mendekati
asal tembakan itu,ternyata itu pasukan Indonesia sedang menembak rumah Mr.Reijk
karena Mr.Reijk sedang pergi ke Surabaya. Tak berapa lama kemudian, Wira
ditarik ke tempat asal dia bertemu Kakek tua dan terlihat ilusi Kakek tua.
"Kembalilah".Kata
Kakek tua itu.
Seketika dia kembali
di teras, waktu itu sudah siang. Terlihat Kak Windi sedang menangis sambil
memeluk foto Wira.
"Kak,kenapa
nangis ?".Tanya Wira.
"Kak Windi".Lanjut Wira.
"Wira, kenapa kamu ninggalin Kakak ?".Tanya Kak Windi pada dirinya sendiri.
"Ninggalin ?".Batin Wira.
"Kak Windi".Lanjut Wira.
"Wira, kenapa kamu ninggalin Kakak ?".Tanya Kak Windi pada dirinya sendiri.
"Ninggalin ?".Batin Wira.
Lalu Wira melihat ada
bendera kuning di depan rumahnya
"Berarti.......".Kata
Wira lalu berhenti.
"Tidak! ".Teriak Wira lalu menangis.
"Tidak! ".Teriak Wira lalu menangis.
Lalu datanglah ilusi
Raice yang menghampirinya.
"Wira,tidak perlu
sedih.Kamu Sekarang sudah sama aku".Kata Raice lalu Wira tersenyum.
"Makasih".Balas Wira.
"Makasih".Balas Wira.
Tamat
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusWeb Developer Tangerang
Software Developer
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus